Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 Juni 2025 (Kamis Sore)
[reload halaman ini - auto reload 5 menit]

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 22: 18-21
22:18. Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
22:19. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21. Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

Peringatan ketujuh: peringatan untuk siap sedia untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali di awan-awan permai, yang dikaitkan dengan dua hal:
a)   Ayat 18-19= peringatan untuk tidak menambah dan mengurangi--merubah--firman nubuat/firman pengajaran yang benar.
Kalau mau bertemu Yesus di awan yang permai, kembali ke alkitab (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 18 Mei 2025).
b)   Ayat 21= peringatan untuk selalu hidup dalam kasih karunia Tuhan.


AD. 7A

'Ya, Aku datang segera!'= persiapan Yesus untuk segera datang kembali kedua kali dalam kemuliaan di awan-awan yang permai.

'Amin, datanglah, Tuhan Yesus!'= persiapan gereja Tuhan untuk bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya.

Salah satu persiapan gereja Tuhan adalah tidak boleh menambah dan mengurangi--merubah--firman pengajaran yang benar.

Wahyu 22: 18-19
22:18. Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
22:19. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."

merubah firmans ama dengan tidak taat; menolak firman.

Akibat menambah dan mengurangi firman:



1.   Tidak boleh masuk Firdaus dan Yerusalem baru--haknya dicabut dari pohon kehidupan dan kota kudus.



2.   Hanya menerima malapetaka yang bertambah-tambah, mulai dari tiga kali tujuh penghukuman, kamat, sampai binasa di neraka selamanya.


Ulangan 12: 32
12:32. Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya.

Sikap yang benar terhadap firman: mendengar dan melakukan firman apapun keadaan kita, baik saat diberkati maupun saat dalam penderitaan.

Oleh sebab itu, gereja Tuhan harus mengutamakan firman pengajaran yang benar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Ibadah pelayanan harus sesuai dengan alkitab.

2 Timotius 3: 1-5
3:1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2. Manusia akan mencintai dirinya sendiri(1) dan menjadi hamba uang(2). Mereka akan membual(3) dan menyombongkan diri(4), mereka akan menjadi pemfitnah(5), mereka akan berontak terhadap orang tua(6) dan tidak tahu berterima kasih(7), tidak mempedulikan agama(8),
3:3. tidak tahu mengasihi(9), tidak mau berdamai(10), suka menjelekkan orang(11), tidak dapat mengekang diri(12), garang(13), tidak suka yang baik(14),
3:4. suka mengkhianat(15), tidak berpikir panjang(16), berlagak tahu(17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah(18).
3:5. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

Tidak mempedulikan agama= mempelajari agama lain; mencampur-adukkan agama.
'lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah'= tidak taat, bahkan menambah dan mengurangi firman.

Mereka beribadah tetapi memungkiri kekuatannya.
Kekuatan ibadah adalah firman pengajaran yang benar.

pada akhir zaman banyak pelayan Tuhan yang beribadah melayani Tuhan tetapi merubah/menolak firman sampai tidak taat pada firman; sama dengan beribadah tetapi menolak kuasa ibadah/pribadi Tuhan.

Akibatnya:



1.   Ibadahnya hanya secara lahiriah, artinya: hanya mencari dan menggembar-gemborkan perkara jasmani: keuangan, kedudukan, kehormatan dan lain-lain tetapi mengabaikan firman pengajaran yang benar.
ini sama dengan bertuhankan perut.



2.   Tidak mengalami keubahan hidup tetapi tetap mempertahankan manusia darah daging dengan delapan belas sifat tabiatnya.

Ia hanya berbuat dosa dan puncaknya dosa.
Dan ia akan dicap 666 oleh Antikris sehingga mengalami penghukuman Tuhan yang bertambah-tambah sampai kebinasaan selamanya.


Sikap kita terhadap firman menentukan nasib kita di dunia sampai selamanya.

Yehezkiel 14:
--siaran putus 15 menit--

2 Korintus 11: 1-4
11:1. Alangkah baiknya, jika kamu sabar terhadap kebodohanku yang kecil itu. Memang kamu sabar terhadap aku!
11:2. Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
11:3. Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
11:4. Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.

'mempertunangkan'= zaman akhir.
'ikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus'= berubah setia terhadap firman pengajaran yang benar.
'sabar saja'= tidak ada ketegasan untuk menolak ajaran yang salah.
'Yesus yang lain'= Yesus tanpa salib.

Berubah setia kepada Kristus sama dengan merubah dan menolak firman sampai tidak taat pada firman, sehingga tidak mengalami pembaharuan hidup tetapi tetap manusia darah daging yang akan dibinasakan selamanya.

Karena itu kita harus mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, sehingga kita mengalami pembaharuan hidup seperti Nuh, Daniel, dan Ayub. Kita diselamatkan bahkan disempurnakan untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

Praktik mengalami pembaharuan:



1.   Belajar dari Nuh--masuk halaman Tabernakel.
Kejadian 6: 5-8
6:5. Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
6:6. maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
6:7. Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."
6:8. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.

Pada zaman Nuh, hati manusia cenderung jahat, yaitu tidak taat pada firman sehingga hidup dalam dosa dan puncaknya dosa--perbuatan yang memilukan hati Tuhan, memedihkan hati orang tua, dan membuat gembala berkeluh kesah.

Akibatnya: mengalami hukuman Tuhan dan manusia binasa dalam air bah.

Hanya Nuh yang memiliki hati nurani yang baik, yaitu taat pada perintah Tuhan. Ia membuat bahtera dan masuk ke dalamnya sesuai dengan perintah Tuhan.

Karena taat, Nuh mendapat kasih karunia Tuhan, sehingga uluran tangan belas kasih Tuhan turun untuk menyelamatkan ia sekeluarga dari air bah.
Ini adalah KESELAMATAN MEMPELAI.

Mulai dari suami, jangan sampai kehilangan kesetiaan sejati kepada Kristus!

1 Petrus 3: 20-21
3:20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

Bagi kita sekarang, kita harus masuk baptisan air yang benar.

Roma 6: 2-4
6:2. Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:3. Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu pembaharuan dari hati nurani yang jahat menjadi hati nurani yang baik. Kita bisa taat pada perintah Tuhan apapun resikonya.

Praktik hati nurani yang baik:
Kejadian 6: 9
6:9. Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.



?    Hidup benar dalam segala aspek hidup kita.

?    Tidak bercela= tulus.

?    Bergaul dengan Allah= setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.



Kalau sudah mulai malas berarti sudah kehilangan kesetiaan yang sejati kepada Kristus.

Hasilnya:



?    Tangan kasih Tuhan sanggup memberikan keselamatan mempelai sampai mencapai perjamuan kawin Anak Domba.



?    Tidak tercemar oleh ajaran lain termasuk dosa-dosa dan puncaknya dosa.



?    Tangan kasih Tuhan melindungi kita dari celaka maraabhaya, hukuman Tuhan, dan neraka.



2.   Belajar dari Daniel--masuk ruangan suci.
Daniel 6: 11
6:11. Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.

Daniel kuat teguh hati saat menghadapi gua singa.
Daniel kuat teguh hati lewat tiga macam ibadah pokok: ibadah raya, ibadah pendalaman alkitab, dan ibadah doa.

Lewat doa penyembahan terjadi perobekan daging dengan segala keinginan dan tabiatnya, sehingga kita mengalami pembaharuan hidup menjadi manusia rohani, yaitu pembaharuan dari hati yang lemah memjadi kuat teguh hati.

Kuat teguh hati artinya: tidak kecewa, putus asa, dan tinggalkan Tuhan tetapi tetap berpegagng teguh pada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran; kita tidak berbuat dosa; tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan; tetap menyembah Tuhan; tetap percaya dan berharap Dia--mengulurkan tangan iman kepada Tuhan.

Hasilnya:



?    Tangan kasih Tuhan sanggup menutup mulut singa yang lapar.
Artinya: Tuhan melindungi danmemelihara kita di tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi.



?    Tangan kasih Tuhan sanggup menyelesiakan semua masalah yang mustahil dalam hidup kita.



?    Tangan kasih Tuhan sanggup memberikan masa depan berhasil dan indah pada waktunya.



?    Kita dipakai menjadi saksi Tuhan.
Daniel 6: 27-28
6:27. Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir.
6:28. Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa."

Kita bersaksi tentang kabar baik bagi jiwa-jiwa baru dan kabar mempelai bagi mereka yang sudah selamat sampai sempurna seperti Yesus.



3.   Belajar dari Ayub--masuk ruangan maha suci.
Yehezkiel 14: 14
14:14. biarpun di tengah-tengahnya berada ketiga orang ini, yaitu Nuh, Daniel dan Ayub, mereka akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena kebenaran mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH.

Ayub 1: 1-3
1:1. Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
1:2. Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
1:3. Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.

Ayub hebat secara jasmani dan rohani, tetapi sayang, ia keras hati, yaitu memakai kebenaran sendiri.

Ayub 32: 1-2
32:1. Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
32:2. Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,

Kebenaran sendiri=



?    Merasa lebih benar dari Tuhan dan sesama= menolak salib.



?    Menutupi dosa dengan cara menyalahkan Tuhan dan orang lain yang benar.



Akibatnya: Tuhan mengizinkan Ayub mengalami ujian habis-habisan; sama dengan percikan darah sampai i amengalami pembaharuan dari hati keras menjadi hati lembut.

hati keras artinya memakai kebenaran sendiri; merasa diri hebat.
Hati lembut artinya mengaku diri hanya tanah liat, dan hanya taat pada Tuhan.

Ayub 42: 5-6
42:5. Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

Bukti mengaku sama seperti tanah liat: mencabut kata-kata yang salah: dusta, gosip, dan fitnah.
Kita juga mencabut perbuatan dosa.

Ini yang mendorong kita untuk saling mengaku dan mengampuni, sehingga kita mendapat kebenaran dari Tuhan dan iman bagaikan emas murni.

Ayub 23: 10-12
23:10. Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
23:11. Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.
23:12. Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya.

Perkataan dan perbuatannya sesuai dengan firman pengajaran yang benar. Inilah iman bagaikan emas murni yang bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.

Dalam ujian kita akan menerima Roh Kudus.

Kisah Rasul 10: 44-45
10:44. Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.
10:45. Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga,

Tangan Roh Kudus diulurkan bagi kita.

Hasilnya:



?    Memberikan berkat jasmani, rohani, bahkan hidup kekal.



?    Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita tidak salah dalam perkataan. Kita hanya bersorak: Haleluya. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya.


Ada Roh Kudus dan belas kasih Tuhan di tengah kita.


Tuhan memberkati.