Ibadah Raya Malang, 22 Desember 2024 (Minggu Pagi)
[reload halaman ini - auto reload 10 menit]
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 22:7-17 tentang 7 peringatan/ nasihat dan tegoran
bagi gereja Tuhan akhir zaman supaya bisa menjadi sempurna seperti Yesus.
- Wahyu 22:7 peringatan yang dikaitkan dengan kebahagiaan.
Jangan salah mencari kebahagiaan. Hanya satu kebahagiaan
sejati/ kekal yaitu mendengar dan taat dengar-dengaran firman. Semua kebahagiaan di luar firman adalah semu, setelah itu
penderitaan sampai kebinasaan.
- Peringatan yang dikaitkan dengan penghormatan dan
penyembahan.
Wahyu 22:8-9 22:8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan
melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur
di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk
menyembahnya. 22:9 Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat
demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para
nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah
Allah!"
Kita tidak boleh menyembah malaikat, nabi, orang suci,
orang tua, dll tetapi hanya sampai menghormati.
Lukas 9:29-30,36 9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan
pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. 9:30 Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu
Musa dan Elia. 9:36 Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal
seorang diri. Dan murid-murid itu merahasiakannya, dan pada masa itu mereka
tidak menceriterakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu.
Musa gambaran Allah Bapa. Yesus = Anak Allah. Elia
gambaran Allah Roh Kudus. Ini menunjuk Allah Tritunggal dalam pribadai Yesus. Jadi
penyembahan hanya ditujukan kepada Allah Tritunggal di dalam pribadi Yesus.
Kolose 1:19 1:19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam
Dia,
Kolose 2:9-10 2:9 Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh
kepenuhan ke-Allahan, 2:10 dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala
semua pemerintah dan penguasa.
Yesus adalah wujud dari kepenuhan Allah yang berlembaga
di dalam manusia, wujud Allah yang sempurna.
Jika kita bisa menyembah Yesus maka kita bisa sempurna
seperti Yesus.
Kesempurnaan terjadi jika penyembahan kita semakin
meningkat sampai memenuhi ukuran Tuhan yaitu sampai daging tidak bersuara
(pintu tirai terobek). Maka tabut perjanjian kelihatan.
Tabut perjanjian terdiri dari dua bagian:
- Tutup dari emas murni dengan dua kerub = Allah Tritunggal
- Tabut dari kayu disalut emas sampai tidak kelihatan
kayunya.
Sebenarnya ada tiga hal yang diukur:
- Tentang menghakimi.
Matius 7:1-5 7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak
dihakimi. 7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk
menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan
diukurkan kepadamu. 7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu,
sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? 7:4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu:
Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam
matamu. 7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari
matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu
dari mata saudaramu."
Lukas 6:37 6:37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan
dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum;
ampunilah dan kamu akan diampuni.
Menghakimi artinya bisa melihat dosa orang lain yang
kecil seperti selumbar tetapi tidak bisa melihat bahkan menyembunyikan dosa
sendiri yang besar seperti balok. Sehingga tidak bisa mengaku dosa, tetap
mempertahankan dosa, munafik. Tidak mungkin sempurna.
Matius 3:10 3:10 Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon
yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam
api.
Orang yang menghakimi seperti pohon yang tidak berguna,
artinya berbuah tidak baik atau tidak berbuah sehingga ditebang dan dilemparkan
ke dalam api. Sama dengan menghasilkan buah pertobatan.
Jika menghakimi orang lain, maka pasti dihakimi dan
dihukum oleh Hakim yang adil, binasa.
1 Korintus 11:28
Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya
sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.
Sikap yang benar bukan menghakimi orang lain tetapi
menguji/ menghakimi diri sendiri lewat mendengar firman yang lebih tajam dari
pedang bermata dua, ditambah perjamuan suci. Sehingga mendorong kita untuk
berdamai dengan Tuhan dan sesama.
2 Korintus 5:18-21
18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan
Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan
pelayanan pendamaian itu kepada kami.
19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh
Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan
berita pendamaian itu kepada kami.
20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus,
seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus
kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi
dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Sama dengan datang dibawah kaki salib Tuhan.
Prosesnya: mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, jika
diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Mengampuni dosa orang lain dan melupakan.
Maka darah Yesus membasuh segala dosa. Kita dibenarkan dan hidup dalam
kebenaran.
Hasilnya:
a.
kita dipakai dalam pelayanan pendamaian = mengeluarkan
selumbar dosa dari sesama sehingga bisa dibenarkan, hidup benar, selamat.
Bersaksi untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Sampai dipakai
dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus sehingga Israel dan kafir
diperdamaikan menjadi satu manusia baru, satu tubuh Kristus sempurna. Mulai
melayani dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, dst.
b.
Hati damai sejahtera = Tuhan beserta kita, tidak ada yang
mustahil bagi Tuhan.
Semua enak dan
ringan.
Jika hati tidak
damai, Tuhan tidak berserta, menghadapi kemustahilan sampai mustahil untuk
sempurna.
2.
Tentang memberi.
Lukas 6:38
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik,
yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke
dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan
kepadamu."
Yeremia 51:13
Hai engkau yang tinggal di tepi sungai besar, yang
mempunyai kekayaan besar, akhir hidupmu sudah datang, batas hidupmu sudah
sampai (perhinggaan kekikiranmupun, TL)!
Orang kikir diukur oleh Tuhan sampai batasnya, keluar
dari tubuh Kristus, tidak bisa masuk tubuh Kristus, binasa.
1 Korintus 5:11
Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu
jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah
orang cabul(1), kikir(2), penyembah berhala(3),
pemfitnah(4), pemabuk(5) atau penipu(6); dengan orang yang
demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Supaya tidak kikir, kita harus memberi sesuai ukuran
Tuhan. Memberi menurut ukuran Tuhan bukan tergantung pada kaya/ miskin, tetapi
bergantung pada:
a.
Hati suci = disucikan dari keinginan jahat: keinginan
akan uang, kikir = tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang
membutuhkan, serakah = mencuri milik Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus)
dan sesama = melawan salib.
Disucikan sampai
lebih bahagia memberi daripada menerima.
b.
Kita mengaku segala yang kita punya dari Tuhan, maka
tidak sulit memberi untuk Tuhan dan sesama.
1 Tawarikh 29:13-14
13 Sekarang, ya
Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu dan memuji nama-Mu yang agung itu.
14 Sebab siapakah
aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan
sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu
sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.
c.
Kecenderungan hati untuk memberi dengan sukarela dan
tulus ikhlas.
1 Tawarikh 29:17-18
17 Aku tahu, ya
Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka
aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan
sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan
sukarela kepada-Mu dengan sukacita.
18 Ya TUHAN, Allah
Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk selama-lamanya
kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah tujukan hati mereka
kepada-Mu.
Memberi untuk
pelayanan pembangunan tubuh Kristus, mulai waktu, tenaga, pikiran, keuangan,
sampai menberi seluruh hidup.
2 Korintus 9:6-8
6 Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai
sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.
7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan
hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi
orang yang memberi dengan sukacita.
8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia
kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan
malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Syarat/ ukuran dari Tuhan untuk memberi yaitu:
·
Dengan hati suci, tanpa keinginan daging, tanpa pamrih,
hanya untuk memuliakan Tuhan.
·
Dengan kerelaan hati, tanpa paksaan.
·
Dengan sukacita, bukan dengan sedih hati.
Hasilnya:
a.
[ayat 8] Tuhan mengasihi kita, kita mengasihi Tuhan, kita
dekat dan menyatu dengan Tuhan sehingga setan tidak bisa menjamah.
b.
Tuhan melimpahkan kasih karunia/ kemurahan untuk
memelihara hidup kita secara berkelimpahan, tidak kekurangan, mengucap syukur,
menjadi berkat.
c.
Berkelebihan dalam kebajikan.
Wahyu 19:8
Dan kepadanya
dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang
putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar (kebajikan,
TL) dari orang-orang kudus.]
Memiliki pakaian
mempelai, kita menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna.
3.
Tentang doa penyembahan (mezbah dupa emas).
Wahyu 11:1
1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti
tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan
ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah (worship =
menyembah) di dalamnya.
Doa penyembahan diukur oleh Tuhan sampai puncaknya yaitu
daging tidak bersuara lagi = pintu tirai terobek.
Wahyu 11:19
Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan
kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat
dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.
Maka tabut perjanjian kelihatan = kehidupan yang sempurna
seperti Yesus.
Keluaran 25:10-11
10 "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga,
dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah
hasta tingginya.
11 Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari
dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat
bingkai emas sekelilingnya.
Tabut perjanjian terbuat dari kayu penaga yang berwarna
hitam = manusia daging yang berdosa, tetapi disalut emas murni sampai tidak
kelihatan kayunya.
Penyembahan adalah proses penyalutan kayu penaga dengan
emas murni = proses perobekan daging sehingga kita menerima emas murni rohani
yaitu
a.
iman yang murni/ teguh.
Ayub 23:10-12
10 Karena Ia tahu
jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
11 Kakiku tetap
mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.
12 Perintah dari
bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya.
Ayub mengalami
ujian habis-habisan = sikap penyembahan untuk mempercepat menghasilkan emas
rohani.
Saat menghadapi
ujian di segala bidang, yang harus dijaga:
· Setiap
langkah perjalanan hidup kita harus sesuai firman pengajaran benar.
Perbuatan perkataan benar, suci, baik, menjadi berkat
bagi orang lain.
· Bersukacita
dalam Tuhan, bahagia, mengucap syukur kepada Tuhan.
1 Petrus 1:6-7
6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu
seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian
imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji
kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan
dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
· Menyerah
sepenuh kepada Tuhan, terserah Tuhan.
Tirai terobek, kita
menerima emas murni/ iman yang teguh yang bisa menyambut kedatangan Yesus kedua
kali.
b.
Roh Kemuliaan.
1 Petrus 4:12-14
12 Saudara-saudara
yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu
sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
13 Sebaliknya,
bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus,
supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan
kemuliaan-Nya.
14 Berbahagialah
kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh
Allah ada padamu.
Tuhan mengizinkan
ujian/ percikan darah supaya Roh Kemuliaan dicurahkan atas hidup kita sehingga:
·
kita selalu mengucap syukur.
·
Roh Kemuliaan menyucikan hidup kita lahir batin.
Matius 5:27-28
27 Kamu telah
mendengar firman: Jangan berzinah.
28 Tetapi Aku
berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya,
sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Kesucian Roh Kudus
sanggup menyucikan lahir dari dosa sampai puncak dosa, menyucikan batin dari
keinginan jahat, najis pahit; sehingga suci lahir batin.
·
Roh Kemuliaan menghiasi/ mengubahkan hidup kita dari
manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
1 Petrus 4:14
Berbahagialah kamu,
jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada
padamu.
Mulai dari hati:
kuat teguh hati. Tidak kecewa/ putus asa/ tinggalkan Tuhan apapun yang terjadi,
tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan.
1 Petrus 3:3-6
3 Perhiasanmu
janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai
perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
4 tetapi
perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak
binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat
berharga di mata Allah.
5 Sebab demikianlah
caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan
yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
6 sama seperti Sara
taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika
kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Lemah lembut = bisa
menerima firman sekeras/ setajam apa pun, bisa menerima orang lain.
Pendiam = bisa
menghakimi/ koreksi diri, mengaku dosa
Tenteram = taat
dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
Kayu penaga
bergetah = tabiat daging yang terdalam, yang tersembunyi, tabiat dosa: sudah
otomatis berbuat dosa, tidak merasa salah jika berbuat dosa malah senang.
Getah harus
ditutup, kelemahan/ tabiat daging disucikan oleh Roh Kemuliaan.
1 Tawarikh 19:13
Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk
bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik
di mata-Nya."
Roh Kemuliaan memberi kemenangan, menyelesaikan semua
masalah mustahil. Hidup kita terpelihara, masa depan berhasil indah, sampai
hidup kekal.
Tuhan memberkati.
|