|
Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 11 Maret 2025 (Selasa Sore) [reload halaman ini - auto reload 10 menit] Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Peringatan ke-5 tentang membasuh jubah. Wahyu 22:13-14 13 Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir." 14 Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. Jubah adalah jubah pelayanan. Membasuh = menyucikan. Jadi, setiap imam harus mengalami penyucian, yaitu: 1. Penyucian secara pribadi: penyucian tubuh jiwa roh. Penyucian roh = penyucian dari keinginan jahat, najis, pahit. Penyucian jiwa = penyucian dari keinginan duniawi disucikan menjadi pikiran Sorgawi. Penyucian tubuh = penyucian dari dosa sampai puncaknya dosa. 2. Penyucian nikah rumah tangga. 1 Tesalonika 4:3-6 3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan, 4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan, 5 bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah, 6 dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu. Yaitu: *) Penyucian dari dosa percabulan dan dari keinginan/ hawa nafsu daging. Penyucian dari nikah yang salah (poligami, poliandri, kawin cerai, kawin campur, kawin-mengawinkan). *) Penyucian terhadap perbuatan jahat, merugikan saudara sekandung/ saudara seiman. 3. Penyucian dalam jubah pelayanan. Zakharia 3:3-4 3 Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, waktu dia berdiri di hadapan Malaikat itu, 4 yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya: "Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya." Dan kepada Yosua ia berkata: "Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian pesta." Penyucian dari jubah kotor bernoda. Yudas 1:11-12 11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah. 12 Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali. Yaitu noda Kain (iri hati, benci), noda Bileam (suka uang), noda Korah. Sampai kita memiliki pakaian pesta/ pakaian mempelai yang putih berkilau-kilau, untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, masuk perjamuan kawin anak domba, masuk Firdaus. Amsal 3:13-17 13 Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, 14 karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. 15 Ia lebih berharga dari pada permata; apa pun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya. 16 Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan. 17 Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata. Bukti makan buah pohon kehidupan adalah kita memiliki hikmat kebijaksaan dari Sorga, dari Tuhan. Praktiknya: 1. Membangun rumah rohani di atas dasar batu yang kokoh. Matius 7:24-25 24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. 25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Memiliki hikmat Surga = mendengar dan dengar-dengaran pada perkataan Yesus, firman yang dibukakan rahasianya, ayat menerangkan ayat dalam Alkitab = membangun rumah rohani di atas dasar yang kokoh. 1 Petrus 2:6-7 6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." 7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan." Batu penjuru = korban Kristus di kayu salib = korban pendamaian atas dosa. Memiliki batu penjuru artinya kita harus diperdamaikan lewat mengaku dosa oleh dorongan firman, diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Mengampuni dosa orang lain dan melupakan. Maka darah Yesus membasuh segala dosa, kita hidup dalam kebenaran, hati damai sejahtera. Membangun rumah rohani di atas batu penjuru adalah membangun dengan dasar hati damai sejahtera, tidak merasa apa-apa lagi yang daging rasakan, hanya merasakan kasih Yesus dalam hati kita; hati yang suci, tidak ada dosa kejahatan, kenajisan, kepahitan. Maka akan tahan uji menghadapi 3 macam ujian: a. Hujan lebat Efesus 2:1-2 1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. 2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Setan dengan roh najis, roh durhaka yang memicu untuk berbuat dosa sampai puncak dosa à rumah rohaninya rubuh sampai binasa. Tahan uji artinya tidak mau berbuat dosa sekalipun ada ancaman, keuntungan, dll. b. Angin kencang. Efesus 4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, Nabi palsu dengan ajaran palsu, gosip, dll yang menyesatkan, menenggelamkan, membinasakan. Tahan uji = tegas menolak ajaran palsu dan tegas berpegang teguh pada pengajaran benar. Markus 6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan adalah ajaran dan tahbisan (pelayanan). c. Banjir (rob dari laut). Antikris dengan kekuatan mamon (ikatan akan uang) yang menyebabkan mencari uang dengan cara tidak halal, kikir dan serakah. Tahan uji = mencari uang secara halal sekalipun sangat sulit, lebih bahagia memberi daripada menerima, sampai bisa menyerahkan seluruh hidup kita kepada Yesus Mempelai Pria (= penyerahan mempelai). Efesus 5:25-27 25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya 26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, 27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. Sebab Yesus sudah menyerahkan diri sampai mati di kayu salib untuk menyucikan kita secara dobel lewat baptisan air dan air hujan pengajaran. 2. Menegakkan 7 tiang di atas dasar. Amsal 9:1 Hikmat telah mendirikan rumahnya, menegakkan ketujuh tiangnya, Yakobus 3:17-18 17 Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni(1), selanjutnya pendamai(2), peramah(3), penurut(4), penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik(5), tidak memihak(6) dan tidak munafik(7). 18 Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. · Murni = suci sampai dalam hati pikiran, berpegang teguh pada pengajaran yang murni. · Pendamai, masalah besar jadi kecil, masalah kecil jadi tidak ada. Maka semua jadi baik. Jangan membesar-besarkan masalah atau menjadi pembuat masalah, yang baik jadi hancur. · Peramah, tidak pemarah. · Penurut · Belas kasih = tidak menghakimi atau menyetujui orang berdosa tetapi mendoakan, membawa untuk mendengar firman. · Tidak memihak = adil, hanya memihak Tuhan (pengajaran benar). · Tidak munafik/ pura-pura Matius 24:45, 48, 51 45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? 48 Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: 51 dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi." Munafik = malas dan jahat. Titus 2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan (perhiasan, TL) ajaran Allah, Juruselamat kita. Tulus, setia = menghiasi/ memuliakan pengajaran. Maka hidup kita menjadi indah, dimuliakan mulai dari dunia sampai di Surga. Amsal 24:30-31 30 Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi. 31 Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh. Bisa membangun tembok = masuk persekutuan tubuh Kristus, mulai nikah, penggembalaan, dst. Membangun atap perak. Kidung Agung 8:9 Bila ia tembok, akan kami dirikan atap perak di atasnya; bila ia pintu, akan kami palangi dia dengan palang kayu aras. Amsal 10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya. Sama dengan jujur, menjadi rumah doa, doa dijawab Tuhan. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Pengkhotbah 10:18 Oleh karena kemalasan runtuhlah atap, dan oleh karena kelambanan tangan bocorlah rumah. Jangan tidak setia = atap bocor. Wahyu 14:3, 5 3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. 5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. Sampai tidak bercela, sempurna seperti Yesus. 3. Membawa pelita menyala dengan minyak persediaan. Matius 25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali. 2 Raja-raja 4:1-3 1 Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: "Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya." 2 Jawab Elisa kepadanya: "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah." Berkatalah perempuan itu: "Hambamu ini tidak punya sesuatu apa pun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak." 3 Lalu berkatalah Elisa: "Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit. Keadaan gereja Tuhan akhir zaman seperti janda yang berhutang = ada yang tidak beres (ekonomi, studi, pelayanan, kesehatan, dll). Penagih hutang mau mengambil anaknya = krisis/ kehancuran nikah dan buah nikah, menghadapi cakar antikris. Bawa kepada Tuhan untuk mendengar pengajaran lewat ketekunan dalam kebaktian PA dan PS. Firman sanggup memberi jalan keluar dari segala masalah mustahil, bahkan jalan keluar dari dunia menuju kerajaan Surga. Cara firman bekerja untuk memberi jalan keluar: a. [ayat 2] firman menyucikan hati pikiran sampai mengaku tidak punya apa-apa, tidak bisa apa-apa. b. Menuntun untuk menutup pintu. 2 Raja-raja 4:4-5 4 Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!" 5 Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang. Matius 6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Firman mendorong kita untuk menyembah Tuhan secara pribadi, hubungan hati dengan hati, tidak terpengaruh oleh apa pun (dosa, kemustahilan, dll). Hasilnya: kita mengalami minyak persediaan Roh Kudus. Kegunaan Roh Kudus: 2 Raja-raja 4:7 Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini berkata: "Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu." Kuasa Roh Kudus sanggup membereskan hutang dosa, hutang uang, dll. Roh Kudus sanggup memelihara hidup kita di tengah kesulitan dunia. Pelita tetap menyala sampai kedatangan Yesus kedua kali. Kita mengalami keubahan hidup dari gelap menjadi terang. Kuat teguh hati, tidak kecewa/ putus asa menghadapi apa pun, tetap setia dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir. Tetap hidup dalam terang, tidak berbuat dosa. Menjadi saksi Tuhan. Sampai sempurna. Tuhan memberkati. |